Pendahuluan

Tulisan ini adalah bagian ke 5 dari sebuah seri.

Modul Anda akan terus berkembang seiring waktu saat Anda menambahkan fitur yang baru, mengubah perilaku modul, dan/atau mengganti bagian modul menjadi publik. Seperti yang telah kita diskusikan pada Go Modul: v2 dan seterusnya, perubahan besar pada modul dengan versi v1+ harus terjadi dengan meningkatkan versi mayor (atau dengan mengadopsi path modul yang baru).

Namun, merilis versi mayor yang baru membuat pengguna menjadi kesulitan. Mereka harus mencari tahu versi yang baru, mempelajari API yang baru, dan mengubah kode mereka. Beberapa pengguna modul Anda mungkin tidak akan pernah memperbarui dependensi mereka, artinya Anda harus memelihara dua versi kode yang berbeda. Jadi, lebih baik mengubah paket Anda yang sekarang dengan cara yang kompatibel (kompatibilitas-terbelakang)

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi beberapa teknik untuk memperkenalkan perubahan-perubahan yang tidak terlalu berpengaruh pada pengguna modul. Intinya adalah: tambahkan fitur baru, jangan menghapus atau mengubah yang sudah ada. Kita juga akan mendiskusikan bagaimana merancang API yang kompatibel dari perspektif pengguna.

Perubahan pada fungsi

Terkadang, perubahan besar adalah dengan menambahan sebuah argumen ke sebuah fungsi. Kita akan jelaskan beberapa cara untuk menghindari perubahan seperti ini, namun sebelumnya mari kita lihat dahulu cara-cara yang salah.

Saat menambahkan sebuah argumen yang baru dengan nilai baku, biasanya kita melakukannya dengan menambah sebuah parameter variadik. Misalnya, untuk menambahkan argumen size dengan nilai baku nol pada fungsi

func Run(name string)

kita bisa lakukan dengan

func Run(name string, size ...int)

dengan alasan bahwa semua pemanggilan terhadap fungsi Run yang sudah ada akan tetap berjalan. Hal ini memang benar, tetapi penggunaan fungsi Run seperti berikut akan membuat kompilasi menjadi gagal

package mypkg
var runner func(string) = yourpkg.Run

Fungsi Run yang sebelumnya tetap berjalan pada kode di atas karena tipenya sama dengan func(string), namun fungsi Run yang baru adalah Run(string, …​int), sehingga perintah tersebut akan eror pada saat kompilasi.

Contoh ini menggambarkan bahwa kompatibilitas pemanggilan tidak cukup untuk menjaga kompatibilitas-terbelakang. Pada kenyataannya, kita tidak dapat menjaga kompatibilitas bila berhadapan dengan masalah perubahan pada fungsi.

Daripada mengganti parameter pada fungsi, lebih baik tambahkan fungsi yang baru. Sebagai contohnya, setelah paket context diperkenalkan, kita menjadi terbiasa mengirim context.Context sebagai argumen pertama dari fungsi. Namun, API yang sudah stabil tidak bisa mengubah fungsi yang diekspor untuk menerima context.Context begitu saja karena akan mengubah semua penggunaan dari fungsi tersebut.

Maka dari itu, fungsi yang baru ditambahkan. Sebagai contohnya, method Query pada paket database/sql masih tetap

func (db *DB) Query(query string, args ...interface{}) (*Rows, error)

pada saat paket context diperkenalkan, tim Go menambahkan sebuah method baru ke database/sql:

func (db *DB) QueryContext(ctx context.Context, query string, args ...interface{}) (*Rows, error)

Untuk menghindari duplikasi kode, method yang lama memanggil method yang baru dengan cara

func (db *DB) Query(query string, args ...interface{}) (*Rows, error) {
	return db.QueryContext(context.Background(), query, args...)
}

Menambahkan sebuah method membuat pengguna dapat melakukan migrasi ke API yang baru pada waktu yang mereka inginkan. Secara method-method tersebut dibaca dan terurut bersamaan, dan kata Context ada pada nama method yang baru, pengembangan dari database/sql API ini tidak mengurangi pembacaan dan pemahaman dari paket tersebut.

Jika Anda mengantisipasi bahwa sebuah fungsi bisa saja butuh argumen yang baru pada suatu saat nanti, Anda bisa merancangnya terlebih dahulu dengan membuat sebuah argumen opsional sebagai bagian dari fungsi. Cara paling sederhana untuk melakukan hal ini yaitu dengan menambahkan sebuah argumen bertipe struct, seperti yang dilakukan oleh fungsi crypto/tls.Dial:

func Dial(network, addr string, config *Config) (*Conn, error)

Komunikasi TLS yang dilakukan oleh fungsi Dial membutuhkan parameter network dan sebuah alamat (addr), namun ia juga memiliki banyak parameter lain dengan nilai baku (default). Mengirim nilai nil untuk parameter config akan menggunakan nilai baku tersebut; mengirim sebuah struct Config dengan men-set satu atau lebih field akan menimpa nilai baku pada field-field tersebut. Di masa depan, menambahkan parameter konfigurasi TLS yang baru hanya membutuhkan sebuah field yang baru pada struct Config, sebuah perubahan yang tetap menjaga kompatibilitas-terbelakang (hampir selalu — lihat "Menjaga kompatibilitas struct" di bagian bawah).

Terkadang teknik dengan menambahkan sebuah fungsi baru dan menambahkan opsi baru dapat digabungkan dengan membuat struct options sebagai method penerima. Mari kita lihat cara ini lewat perkembangan dari paket net. Sebelum Go 1.11, paket net hanya menyediakan fungsi Listen dengan argumen berikut,

func Listen(network, address string) (Listener, error)

Pada Go 1.11, dua fitur ditambahkan pada paket net: pengiriman sebuah context, dan membolehkan pemanggil menyediakan sebuah "fungsi pengontrol" untuk mengatur koneksi mentah setelah dibuat tetapi sebelum "binding" terjadi (keadaan yang mana network socket dapat menerima koneksi). Perubahan yang diinginkan bisa berupa sebuah fungsi baru yang menerima sebuah context, network, alamat, dan fungsi kontrol. Namun, penulis paket net menambahkan struct ListenConfig untuk mengantisipasi adanya penambahan opsi selanjutnya suatu saat nanti. Daripada menambahkan fungsi baru dengan nama yang aneh, kita menambahkan method Listen ke ListenConfig:

type ListenConfig struct {
	Control func(network, address string, c syscall.RawConn) error
}

func (*ListenConfig) Listen(ctx context.Context, network, address string) (Listener, error)

Cara lain untuk menyediakan opsi baru dimasa depan yaitu dengan pola "tipe Option", yang mana opsi-opsi dikirim sebagai argumen variadik, dan setiap opsi adalah sebuah fungsi yang mengubah nilai yang akan dibangun. Cara ini dijelaskan lebih rinci oleh tulisan Rob Pike Self-referential functions and the design of options. Salah satu contoh umum adalah fungsi DialOption pada paket google.golang.org/grpc.

Tipe Option memiliki peran yang sama dengan struct Option pada argumen fungsi: cara mudah untuk mengirim konfigurasi yang mengubah perilaku. Untuk menentukan cara mana yang harus digunakan hanyalah masalah selera. Lihatlah penggunaan sederhana dari tipe DialOption pada paket grpc:

grpc.Dial("some-target",
	grpc.WithAuthority("some-authority"),
	grpc.WithMaxDelay(time.Second),
	grpc.WithBlock())

Cara ini juga bisa diterapkan menggunakan struct Options seperti berikut,

notgrpc.Dial("some-target", &notgrpc.Options{
	Authority: "some-authority",
	MaxDelay:  time.Second,
	Block:     true,
})

Opsi dengan argumen fungsi memiliki kekurangan: kita harus menulis nama paket sebelum opsi untuk setiap pemanggilan (contohnya grpc.WithXxx); hal ini akan menambah ukuran dari namespace paket; dan tidak menjelaskan perilaku yang terjadi bila kita mengirim opsi yang sama dua kali. Di sisi lain, fungsi yang menggunakan struct option membutuhkan sebuah parameter yang mungkin saja nil yang menurut beberapa orang terlihat kurang menarik.

Salah satu cara di atas adalah pilihan yang masuk akal untuk memastikan pengembangan masa depan dari API modul Anda tetap menjaga kompatibilitas-terbelakang.

Bekerja dengan interface

Terkadang, fitur baru membutuhkan perubahan pada interface yang telah terekspos ke publik: misalnya, sebuah method baru harus ditambahkan pada sebuah interface. Menambahkan method yang baru langsung ke interface akan menyebabkan perubahan besar, lalu bagaimana caranya supaya kita dapat menambahkan method baru ke interface yang sudah terekspos ke publik?

Caranya yaitu dengan mendefinisikan interface baru dengan method yang baru, dan bilamana interface yang lama digunakan, kita memeriksa apakah tipe yang diberikan adalah tipe yang lama atau yang baru.

Mari kita ilustrasikan cara ini dengan contoh dari paket archive/tar. Method tar.NewReader menerima sebuah io.Reader, suatu waktu tim Go menyadari bahwa akan lebih efisien untuk melewati header dari satu berkas ke berkas yang lain jika kita dapat memanggil Seek. Namun, kita tidak dapat menambahkan method Seek ke io.Reader: hal ini akan menimbulkan perubahan pada semua pengguna io.Reader.

Cara lainnya yaitu dengan mengganti tar.NewReader untuk menerima io.ReadSeeker bukan io.Reader lagi, secara io.ReadSeeker mendukung io.Reader and Seek (lewat interface io.Seeker). Tetapi, seperti yang telah kita bahas di atas, mengubah argumen dari fungsi juga akan menyebabkan perubahan besar.

Akhirnya, mereka memutuskan tidak mengubah tar.NewReader, namun memeriksa tipe dari io.Seeker dalam method tar.Reader:

package tar

type Reader struct {
	r io.Reader
}

func NewReader(r io.Reader) *Reader {
	return &Reader{r: r}
n}

func (r *Reader) Read(b []byte) (int, error) {
	if rs, ok := r.r.(io.Seeker); ok {
		// Gunakan rs.Seek.
	}
	// Gunakan r.r.Read.
}

(Lihat reader.go untuk kode aslinya.)

Saat Anda menemui kasus seperti tar.NewReader di atas, yang mana Anda harus menambahkan method baru ke sebuah interface, Anda bisa mengikuti strategi seperti yang kita jelaskan sebelumnya. Mulailah dengan membuat interface yang baru dengan method yang baru, atau tentukan interface yang sudah ada dengan method yang baru. Selanjutnya, temukan fungsi-fungsi yang harus mendukung method yang baru tersebut, lakukan pemeriksaan tipe untuk interface yang baru, dan tambahkan kode yang menggunakan interface yang baru.

Strategi ini hanya bekerja saat interface yang lama tanpa method yang baru masih bisa digunakan, membatasi pengembangan dari modul Anda di masa depan.

Bila memungkinkan, lebih baik hindari masalah seperti ini. Saat merancang sebuah constructor, misalnya, lebih baik mengembalikan tipe yang konkret. Menggunakan tipe konkret membolehkan kita menambahkan method baru di masa depan tanpa perubahan yang besar dari sisi pengguna, tidak seperti interface. Properti ini membuat modul Anda lebih mudah dikembangkan di masa depan.

Tip: jika Anda butuh menggunakan interface tapi tidak ingin pengguna Anda mengimplementasikannya, Anda dapat menambahkan method yang tidak diekspor. Hal ini mencegah tipe-tipe yang didefinisikan di luar paket Anda dari memenuhi interface Anda tanpa melakukan embedding, membebaskan Anda dari menambahkan method suatu saat nanti tanpa mengganggu implementasi pengguna. Contohnya, lihat fungsi private pada testing.TB.

type TB interface {
	Error(args ...interface{})
	Errorf(format string, args ...interface{})
	// ...

	// A private method to prevent users implementing the
	// interface and so future additions to it will not
	// violate Go 1 compatibility.
	private()
}

Topik ini juga dieksplorasi lebih dalam dalam wicaranya Jonathan Amsterdam "Detecting Incompatible API Changes" ( wicara, salindia).

Penambahan method konfigurasi

Sejauh ini kita telah membahas cara menangani perubahan yang besar, yang mana mengubah sebuah tipe atau fungsi akan menyebabkan kode di sisi pengguna gagal ter-compile. Namun, perubahan perilaku juga dapat mengganggu pengguna, walaupun kode dari sisi pengguna sukses di-compile. Sebagai contohnya, banyak user menganggap json.Decoder mengindahkan field dalam JSON yang tidak ada di dalam struct. Pada saat tim Go ingin mengembalikan eror untuk kasus ini, mereka harus berhati-hati. Secara melakukan hal tersebut tanpa adanya mekanisme pembolehan berarti akan banyak pengguna menerima eror saat menggunakan method tersebut, di mana sebelumnya tidak ada eror.

Jadi, daripada mengubah perilaku untuk semua user, tim Go menambahkan sebuah method konfigurasi pada struct Decoder: Decoder.DisallowUnknownFields. Melakukan pemanggilan pada method tersebut berarti pengguna membolehkan perilaku yang baru, dan tanpa adanya pemanggilan method tersebut maka perilaku dari json.Decoder akan tetap seperti yang lama.

Menjaga kompatibilitas struct

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya bahwa setiap perubahan ke sebuah fungsi publik adalah perubahan yang besar. Situasi ini lebih baik pada struct. Jika Anda memiliki tipe struct yang diekspor, Anda akan dapat selalu menambahkan field baru atau menghapus field yang tidak diekspor tanpa mengganggu kompatibilitas. Saat menambahkan sebuah field, pastikan bahwa nilai kosong dari field tersebut memiliki arti tersendiri dan tetap menjaga perilaku yang lama, sehingga kode yang ada sekarang yang tidak menset nilai dari field tersebut tetap berjalan dengan benar.

Masih ingat para penulis paket net menambahkan ListenConfig pada Go 1.11 karena mereka berpikir bahwa akan ada opsi-opsi selanjutnya? Ternyata mereka benar. Pada Go 1.13, field KeepAlive ditambahkan untuk membolehkan pengguna mematikan fungsi keep-alive dan mengatur periode-nya. Nilai baku kosong dari KeepAlive tetap menjaga perilaku asli dari keep-alive yaitu menghidupkan fungsi keep-alive dengan periode waktu baku yang telah ditentukan.

Ada sebuah kemungkinan di mana menambah field baru bisa dapat mengganggu kode pengguna secara tidak langsung. Jika semua field dalam sebuah struct bisa dikomparasi—artinya nilai dari tipe-tipe field dapat dibandingkan dengan == dan != dan digunakan sebagai kunci pada map—maka tipe struct tersebut dapat dikomparasi juga. Pada kasus ini, menambahkan sebuah field baru dengan tipe yang tidak dapat dikomparasi akan membuat tipe struct tidak dapat dikomparasi, membuat semua kode yang membandingkan nilai dari struct menjadi gagal.

Untuk menjaga supaya struct tetap dapat dikomparasi, jangan menambahkan field yang tidak dapat dikomparasi ke struct tersebut. Anda dapat membuat unit tes untuk itu, atau menggunakan perkakas gorelease untuk menangkap kemungkinan masalah ini terjadi suatu saat nanti.

Untuk mencegah komparasi, pastikan struct tersebut memiliki field yang tidak dapat dibandingkan. Struct yang memiliki field dengan tipe slice, map, atau fungsi sudah pasti tidak bisa dikomparasi, namun jika field tipe tersebut tidak ada, kita dapat menambahkan field kosong _ seperti berikut:

type Point struct {
	_ [0]func()
	X int
	Y int
}

Tipe func() tidak bisa dikomparasi, dan array dengan ukuran nol tidak memakan ruang. Kita bisa membuat sebuah tipe tersendiri untuk memperjelas hal ini:

type doNotCompare [0]func()

type Point struct {
	doNotCompare
	X int
	Y int
}

Apakah sebaiknya menggunakan doNotCompare pada struct Anda? Jika Anda telah mendefinisikan struct tersebut untuk digunakan sebagai pointer—yaitu dengan memiliki method pointer dan mungkin fungsi konstruksi NewXxx yang mengembalikan pointer—maka menambahkan sebuah field doNotCompare tidak diperlukan. Pengguna dari tipe pointer memahami bahwa setiap nilai dari tipe pointer adalah berbeda: jika ingin membandingkan dua nilai, kita tinggal membandingkan pointer-nya saja.

Jika Anda mendefinisikan sebuah struct untuk digunakan sebagai nilai, seperti pada contoh Point kita sebelumnya, maka sering kali kita ingin supaya struct tersebut dapat dibandingkan dengan nilai dari tipe struct yang sama. Pada kasus yang tidak umum di mana Anda memiliki nilai struct yang tidak ingin dibandingkan, maka menambahkan field doNotCompare akan memberikan Anda kebebasan untuk mengubah struct tersebut nantinya tanpa harus khawatir mengganggu kompatibilitas komparasi. Kelemahannya, tipe tersebut jadi tidak bisa digunakan sebagai kunci dari map.

Kesimpulan

Saat merancang API dari awal, pertimbangkan lah dengan hati-hati kemudahan mengembangkan API terhadap perubahan di masa yang akan datang. Dan saat Anda ingin menambahkan fitur baru, ingatlah aturan berikut: tambah, jangan ubah atau hapus, dan ingatlah pengecualian berikut—interface, argumen fungsi, dan nilai kembalian tidak bisa ditambahkan tanpa menjaga kompatibilitas-terbelakang.

Jika Anda ingin mengubah API secara drastis, atau bila API Anda mulai kehilangan fokusnya saat fitur-fitur baru ditambahkan, maka mungkin itulah waktunya untuk versi mayor yang baru. Tetapi sering kali, membuat perubahan yang tetap menjaga kompatibilitas-terbelakang lebih mudah dan menghindari mengganggu pengguna dari modul atau API Anda.